Author: Alumnihubs

  • Alumnihubs, Bantu Lulusan Sarjana Muda Agar Tidak Tersesat Karier

    Alumnihubs, Bantu Lulusan Sarjana Muda Agar Tidak Tersesat Karier

    Jakarta 5 juni 2017,
    Rasanya bulan-bulan ini merupakan musimnya mahasiswa tingkat akhir berjibaku dengan skripsi dan tugas akhirnya. baik mahasiswa swasta maupun mahasiswa negeri, proses ini merupakan proses wajib yang pasti dilewati oleh semua mahasiswa diindonesia.

    (more…)

  • Apakah Pengalaman Magang itu Penting?

    Apakah Pengalaman Magang itu Penting?

    Program magang di beberapa kampus dikenal dengan nama PKL (Praktik Kerja Lapangan). Tujuannya tentu saja untuk memperkenalkan mahasiswa pada iklim dunia kerja. Inilah mengapa di beberapa kampus, PKL menjadi salah satu mata kuliah wajib. Artinya, setiap mahasiswa wajib menempuh fase internship.

    Terlepas dari mata kuliah wajib, program magang seperti PKL memiliki banyak sekali manfaat bagi mahasiswa. Jadi, ketika menempuh hal tersebut, ada baiknya kamu manfaatkan dengan baik setiap prosesnya. Bagaimanapun, ilmu dan pengalaman saat magang belum tentu bisa didapatkan selama empat tahun masa perkuliahan.

    Pentingnya Magang bagi Mahasiswa

    Selain yang telah disebutkan, ada banyak hal lain yang menjadi alasan mengapa program magang penting bagi mahasiswa, di antaranya:

    • Bekal Saat Lulus

    Ada banyak sekali hal baru yang akan dihadapi saat program magang dan belum tentu ditemui ketika kuliah. Pengalaman dan ilmu semacam ini sangat berharga karena ketika nanti benar-benar terjun di dunia kerja, mahasiswa tidak perlu kaget atau bahkan bingung.

    • Menambah Pengalaman

    Sering kita lihat iklan lowongan pekerjaan yang mencantumkan syarat “berpengalaman”. Tanpa adanya program magang, syarat ini tentu menjadi kendala dalam mendapatkan pekerjaan. Jadi, jangan ragu ketika kesempatan mengikuti program internship terbuka. 

    1. Memperluas Jaringan

    Disadari atau tidak, koneksi dan relasi sangat berpengaruh dalam berhasil tidaknya kita mendapatkan pekerjaan. Koneksi yang dimaksud adalah jaringan relasi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi. Dengan mengikuti program magang, kamu bisa berkenalan dengan banyak orang baru dari berbagai latar belakang. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan saat lulus nanti.

    1. Kesempatan Direkrut

    Dalam beberapa kasus, ada perusahaan yang memanfaatkan program magang sebagai ajang berburu karyawan baru. Mengikuti program ini jelas membuat peluang seorang mahasiswa untuk direkrut di perusahaan tempat magang semakin besar. Jadi, pastikan ketika mengikuti program, tunjukkan kinerja terbaik agar perekrut tertarik untuk menjadikanmu karyawan.

    1. Memperkaya CV

    Saat melamar pekerjaan, hal pertama yang dilihat oleh perekrut adalah surat lamaran dan CV (curriculum vitae). Jika kamu pernah mengikuti program internshipjangan ragu untuk mencantumkan pengalaman tersebut pada CV-mu. Pengalaman magang akan membuat CV lebih menarik sehingga kesempatan untuk diterima pun semakin besar.

    Melihat betapa pentingnya magang pada peluang mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan, tidak heran apabila hampir setiap kampus memiliki program ini. 

    source : BINUS University.

  • Alasan Utama Lamaran Kerja Belum Dapat Panggilan.

    Alasan Utama Lamaran Kerja Belum Dapat Panggilan.

    Artikel ini merupakan bagian dari edukasi dan mungkin referensi kenapa lulusan baru yang melamar kerja diberbagai perusahaan tapi kok belum dapat panggilan, ada yang mengalami masalah serupa? tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali lulusan baru yang belum mengetahui bagaimana prosedur untuk melamar pekerjaan, alih-alih membuat CV terkadang mereka belum mendapatkan informasi bagaimana cara menceritakan kemampuan mereka dengan baik di CV, sehingga kebanyakan dari CV tersebut belum menunjukkan karakter yang kuat mengenai keahlian tertentu. 

    Disisi lain disebuah perusahaan, hampir semua orang mempunyai pekerjaan atau jobdeksnya masing-masing, mereka tidak melakukan semuanya sendirian, sudah ada bagiannya masing-masing. sebagai lulusan baru yang perlu kita lakukan adalah memilih mana yang paling relevan dan sesuai dengan kita, mereka akan lebih menghargai cara kita melakukan sesuatu dengan baik dan kita juga memang menyukai itu, meskipun ada beberapa anggapan bahwa bekerja itu tidak harus yang kita sukai, bekerja itu yang penting menghasilkan, memang benar hanya saja pekerjaan terbaik dilakukan oleh orang-orang yang pada dasarnya memang sudah menyukai dan menikmati apa yang mereka kerjakan setiap harinya. Hal tersebut mungkin terdengar klise, tapi itu akan terasa jika sudah benar-benar masuk dalam industri. 

    Bagi lulusan baru, perlunya membuat dan memetakan keahlian adalah bentuk dari kita mengukur, menilai diri kita sendiri, dimana keahlian kita, hingga dimana saja kita akan ahli disana, setiap orang punya keahlian masing-masing, sehingga yang perlu kita lakukan adalah bertanya pada diri dan benar-benar jujur bahwa, apakah ini pekerjaan yang saya sukai? atau apakah ini memang yang ingin saya coba pelajari? ketertarikan dan minat akan membantuk motivasi untuk belajar dan bekerja, sehingga dalam dalam menulis CV itu merupakan sebuah etalase toko bagi seorang lulusan baru, apa yang mereka akan tawarkan ke HRD, jika produk dan juga etalase masih berantakan bagaimana HRD akan tertarik memanggil kita interview? sampai disitu dulu.

  • Lulusan Baru, Ini Tip Jitu Dapatkan Pekerjaan Lebih Cepat

    Lulusan Baru, Ini Tip Jitu Dapatkan Pekerjaan Lebih Cepat

    Lowongan kerja buat fresh graduate banyak dibutuhkan dan tersedia. Tapi kenapa masih banyak lulusan baru masih sulit untuk cepat dapatkan pekerjaan?

    Lulus kuliah tentu menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi para mahasiswa. Setelah kurang lebih 4 tahun mengenyam bangku perkuliahan dan berhasil menyelesaikan tugas akhir, akhirnya kita berhasil menyandang gelar sarjana.

    Mimpi pun berlanjut. Karena setelah lulus kuliah dan menyandang gelar, harapan selanjutnya adalah bisa cepat langsung dapat pekerjaan, hasilkan uang sendiri, membeli kendaraan baru  dan rumah idaman, atau setidaknya bisa hidup mandiri.

    Namun, perjuangan yang sebenarnya belum dimulai. Lulus kuliah hanyalah tahap awal menghadapi kehidupan yang sesungguhnya, yaitu dunia kerja.  Perjuangan untuk mendapat pekerjaan inilah yang lebih menantang dibandingkan perjuangan untuk lulus kuliah. Sebab, tidak semua lulusan baru bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan.

    Mengingat banyaknya pesaing yang sama-sama menginginkan posisi yang diincar. Apalagi banyak perusahaan yang hanya mau merekrut calon karyawan dengan pengalaman kerja.

    Jangan dulu menyerah dan pasrah. Sebab, ada banyak kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang bagus. Berikut beberapa tip untuk para mahasiswa yang baru lulus agar  bisa mendapat pekerjaan dengan lebih mudah.

    1. Buat koneksi pertemanan seluas mungkin

    Memperluas jaringan pertemanan adalah cara termudah untuk mendapatkan banyak informasi mengenai pekerjaan terbaru. Meski penting, namun hal ini kerap dihiraukan.

    Masih banyak yang berpikir bahwa networking hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah bekerja. Padahal faktanya tanpa networking, semakin sedikit kesempatan untuk mendapat kerja karena keterbatasan sumber informasi lowongan kerja.

    Jika kita tidak memiliki banyak teman di kehidupan nyata, saatnya mulai membangun koneksi melalui media sosial. Aktif di sosial media seperti LinkedIn merupakan awalan yang tepat untuk tersambung dengan koneksi baru.

    Manfaatkan juga jaringan alumni kampus. Selain mendapat informasi seputar lowongan pekerjaan, kita juga punya peluang untuk direkomendasikan ke perusahaan tempat mereka bekerja.

    2. Jaga reputasi di media sosial

    Di zaman serba teknologi ini, tidak sedikit perekrut memanfaatkan media sosial untuk menyaring kandidat. Mereka akan melakukan riset sederhana secara online terhadap kandidat untuk mengindari hal-hal yang dihindari perusahaan. Sebelum akhirnya memilih untuk mempekerjakan kandidat tersebut. Segala aktivitas kita di media sosial akan dipantau terlebih dahulu oleh perekrut.

    Jadi sebaiknya mulailah berhati-hati dalam bermain media sosial. Hindari memosting hal-hal yang tidak etis. Perbaiki juga media sosial profesional seperti LinkedIn, karena biasanya perekrut akan memulai dengan memantau media sosial profesional kita.

    3. CV yang sempurna hanyalah sebuah mitos, lakukan ini sebagai penggantinya

    Memang para perekrut hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk membaca CV pelamar kerja. Banyak sekali pelamar yang terlalu fokus untuk menyempurnakan CV mereka, sehingga tak jarang hasilnya malah bertele-tele. Jika sudah tahu 11 Cara Membuat Curriculum Vitae yang Menarik Perhatian  agar bisa dibuat cukup ringkas dan jelas, jangan lagi mengutak-atiknya dengan menambahkan kalimat yang terlalu berbunga-bunga.

    Sebagai gantinya, fokuslah pada keahlian kita. Misalnya untuk lowongan kerja fresh graduate  dengan latar belakang graphic design, tampilkan karya yang pernah dibuat sebelumnya agar perekrut bisa menilai hasil kerja yang pernah dilakukan.

    Bahkan lebih baik lagi jika kita memanfaatkan media sosial untuk kita menampilkan hasil karya, mengingat banyak perekrut yang menelusuri media sosial calon kandidat sebelum mempekerjakannya.

    4. Persiapkan diri sebelum melakukan wawancara

    Mungkin nasehat ini sudah banyak didengar. Tapi nyatanya, masih banyak yang mengabaikan hal tersebut. Bahkan riset mengatakan bahwa 42% perekrut dibuat heran akan sikap lulusan baru yang terkesan tidak siap untuk melakukan proses wawancara.

    Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan riset kecil-kecilan tentang perusahaan melalui situs resmi mereka. Akan lebih baik lagi jika kita mempelajari profil calon perekrut yang akan mewawancarai kita.

    Dengan belajar tentang riwayat pekerjaan mereka, kita bisa lebih “nyambung” selama wawancara. Jangan lupa juga mengecek tren terkini seputar industri pekerjaan tersebut. Dengan begitu, perekrut bisa terkesan dengan sikap kita yang menunjukkan kepedulian.

    5. Manfaatkan waktu kosong untuk kembangkan keahlian

    Tak sedikit para lulusan baru  yang harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan pekerjaan. Di masa seperti ini, kita tidak memiliki pemasukan. Daripada menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat, sebaiknya manfaatkan momen ini untuk kembangkan keahlian. Tidak selalu pakai modal, kita bisa mendapatkan banyak pelatihan gratis yang bisa ditemukan di internet.

    Misalnya kita mengincar posisi digital marketing di perusahaan. Perbanyak latihan seputar Google Adwords, dan ambil tes sertifikasi yang bisa didapatkan secara gratis. Selain menambah keahlian,  sertifikasi ini bisa menambah nilai plus kita di mata perekrut.

    6. Cari lowongan kerja sesuai passion

    Hal terakhir yang mesti diketahui, carilah pekerjaan yang sesuai dengan minat. Kalimat ini pasti sering didengar oleh para pencari kerja, namun hanya sedikit yang mengindahkannya.

    Karena tak mau terlalu lama menganggur, kemudian memilih untuk melamar setiap posisi yang tersedia. Pada akhirnya, banyak yang mengundurkan diri pada awal-awal bulan bekerja karena hal ini.

    Pekerjaan yang tidak sesuai minat hanya akan membuat kita mengerjakannya dengan terpaksa, dan tentunya jika dilakukan terus-terusan, hal ini bisa membuat kita menderita. Bekerja bukan hanya seputar besaran gaji yang didapat. Ketika kita bekerja dengan passion, hasilnya tentu akan lebih sempurna.

    source : cekaja.com

  • Buat Lulusan Baru, Ini Alasan Perusahaan Tak Pernah Panggil Anda untuk Interview

    Buat Lulusan Baru, Ini Alasan Perusahaan Tak Pernah Panggil Anda untuk Interview

    Asal Melamar

    Buat Anda yang asal melamar berhati-hati. Sebab, ini nomor satu yang paling sering bikin HR jadi jengkel. Sebanyak 64 persen HR mengharapkan agar kandidat tidak asal melamar.

    Apa yang dimaksud dengan asal melamar? Anda melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan, latar belakang, dan lain-lain. Contoh: Lulusan S1 Arsitektur yang belum mempunyai pengalaman apapun tapi melamar untuk bekerja sebagai Marketing Manager, dengan minimal pengalaman 3 tahun, dan alasan karena gajinya cocok dengan kemauannya.

    Sehingga penting untuk Anda membaca seluruh kualifikasi, job description, letak kantor, dan gaji yang tertera dalam sebuah lowongan.

    CV Tidak Lengkap dan Tidak Detail

    Ini juga sering jadi permasalahan. CV harus berisikan foto, biodata, pengalaman, skill, dan sebagainya serta informasi yang diberikan harus lengkap. Namun, masih banyak kandidat yang sering lupa untuk menulis CV mereka dengan benar dan lengkap.

    Salah satu contoh kesalahan yang paling sering kandidat lakukan adalah mencantumkan foto selfie atau bahkan tidak mencantumkan foto sama sekali. Selain itu, kandidat juga sering lupa memasukkan tempat dan tanggal lahir.

    Semakin berisi dan lengkap CV, maka semakin kuat CV tersebut untuk maju ke proses selanjutnya. CV bisa dianggap sebagai first impression HR terhadap pelamar. Jadi, kalau Anda ngisinya asal-asalan dan tidak jelas ya jangan terlalu berharap untuk dipanggil interview.

    Tidak Sesuai Kualifikasi

    Ini juga salah satu akibat yang disebabkan dari asal melamar, tidak sesuai dengan kualifikasi. Masih banyak dari pelamar kerja yang tidak melihat kualifikasi lama pengalaman yang dibutuhkan. Misal: pengalaman yang dibutuhkan oleh HR adalah minimal 3 tahun. Tapi Anda ikut melamar, padahal Anda baru berpengalaman selama 1 tahun. Ini jelas tidak akan dipanggil oleh HR karena Anda kurang berpengalaman untuk posisi tersebut.

    Selain pengalaman, kemampuan berbahasa yang kurang juga menjadi salah satu faktor, misalnya Anda mengisi kemampuan Bahasa Inggris di profil dengan nilai 9, cocok dengan kualifikasi yang diminta perusahaan.

    Tidak Terlalu Niat

    Bagaimana HR bisa tahu Anda tidak niat? Dari kolom ‘Promosikan Diri Anda!’ HR bisa menilai kalau Anda niat dan serius melamar, maka isi kolom tersebut dengan baik, informatif, menarik dan jelas. Kolom tersebut cukup penting untuk mengetahui seperti apa karakter Anda, dan seserius apa Anda terhadap perusahaan tersebut, ceritakan diri anda dengan baik sopan dan juga profesional.

    source : merdeka.com

  • Kenapa Interview Saya Belum Ada Panggilan?

    Kenapa Interview Saya Belum Ada Panggilan?

    Artikel ini merupakan bagian dari edukasi dan mungkin referensi kenapa lulusan baru yang melamar kerja diberbagai perusahaan tapi kok belum dapat panggilan, ada yang mengalami masalah serupa? tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali lulusan baru yang belum mengetahui bagaimana prosedur untuk melamar pekerjaan, alih-alih membuat CV terkadang mereka belum mendapatkan informasi bagaimana cara menceritakan kemampuan mereka dengan baik di CV, sehingga kebanyakan dari CV tersebut belum menunjukkan karakter yang kuat mengenai keahlian tertentu. 

    Disisi lain disebuah perusahaan, hampir semua orang mempunyai pekerjaan atau jobdeksnya masing-masing, mereka tidak melakukan semuanya sendirian, sudah ada bagiannya masing-masing. sebagai lulusan baru yang perlu kita lakukan adalah memilih mana yang paling relevan dan sesuai dengan kita, mereka akan lebih menghargai cara kita melakukan sesuatu dengan baik dan kita juga memang menyukai itu, meskipun ada beberapa anggapan bahwa bekerja itu tidak harus yang kita sukai, bekerja itu yang penting menghasilkan, memang benar hanya saja pekerjaan terbaik dilakukan oleh orang-orang yang pada dasarnya memang sudah menyukai dan menikmati apa yang mereka kerjakan setiap harinya. Hal tersebut mungkin terdengar klise, tapi itu akan terasa jika sudah benar-benar masuk dalam industri. 

    Bagi lulusan baru, perlunya membuat dan memetakan keahlian adalah bentuk dari kita mengukur, menilai diri kita sendiri, dimana keahlian kita, hingga dimana saja kita akan ahli disana, setiap orang punya keahlian masing-masing, sehingga yang perlu kita lakukan adalah bertanya pada diri dan benar-benar jujur bahwa, apakah ini pekerjaan yang saya sukai? atau apakah ini memang yang ingin saya coba pelajari? ketertarikan dan minat akan membantuk motivasi untuk belajar dan bekerja, sehingga dalam dalam menulis CV itu merupakan sebuah etalase toko bagi seorang lulusan baru, apa yang mereka akan tawarkan ke HRD, jika produk dan juga etalase masih berantakan bagaimana HRD akan tertarik memanggil kita interview? sampai disitu dulu.

  • Apakah CV Kamu Sudah Baik? Berikut Contoh CV untuk Posisi Finance

    Apakah CV Kamu Sudah Baik? Berikut Contoh CV untuk Posisi Finance

    Sulit mencari contoh CV yang baik dan benar itu seperti apa? sebenarnya setiap CV itu punya tujuan berbeda-beda lho, misalnya contoh dibawah ini dimana CV ini ditujukan untuk kandidat yang melamar pada posisi finance dan untuk jabatan tertentu, apakah ada ketentuan dan perbedaanya?

    Source : Patricia Setyadjie

  • 8 Alasan Mengapa Tidak Dipanggil Wawancara Kerja meski Sudah Melamar Banyak Perusahaan.

    8 Alasan Mengapa Tidak Dipanggil Wawancara Kerja meski Sudah Melamar Banyak Perusahaan.

    Selamat datang sobat alumni, mungkin banyak dari temen-temen lulusan baru belum mendapatkan pekerjaan dan cenderung bertanya bisa saja galau, kenapa lowongan kerja saya belum dapat panggilan? Padahal Sobat Belia sudah memasukan lamaran pekerjaan pada banyak perusahaan. Baik itu melalui email atau langsung datang pada perusahaan tersebut untuk memberikan resume Sobat alumni. Baiklah kali ini artikel akan membahas mengenai hal tersebut.

    1. Tidak Cocok

    Sobat Belia akan diasaring oleh sistem otomatis atau manajer perekrutan karena bahasa di resume tidak cocok dengan persyaratan yang tercantum.

    2. Kurangnya Kualifikasi Pekerjaan

    Pengetahuan dan keterampilan yang Sobat Belia miliki tidak sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk unggul dalam pekerjaan yang Sobat Belia lamar.

    3. Tidak Mengikuti Petunjuk

    Sobat Belia tidak memberikan semua informasi yang diminta atau mengikuti petunjuk untuk melamar pada perusahaan tersebut.

    4. Prestasi yang Dimiliki Tidak Dicantumkan

    Resume dan surat lamaran haru dicantumkan dengan lengkap terutama prestasi yang dimiliki. Karena jika tidak perusahaan tidak melirik resume yang dimiliki Sobat Belia.

    5. Surat Pengantar Terlalu Pendek

    Surat lamaran yang terlalu singkat akan membuat perusahaan berasumsi bahwa Sobat Belia tidak termotivasi untuk mengejar posisi tersebut.

    6. Kandidat Berada Diluar Kota

    Jika Sobat Belia berada jauh dari tempat pekejaan seperti diluar kota, maka perusahaan akan mempertimbangkannya.Pasalnya, jika Sobat Belia berada di kota yang berbeda maka perusahaan akan lebih memilih kandidat yang berada di kota yang sama terlebih dahulu.

    7. Pelamar Lain Memiliki Kualifikasi yang Lebih Baik

    Ada banyak pelamar yang bersaing dengan Sobat Belia dalam melamar pekerjaan ini, maka dari itu jika Sobat Belia tidak dipanggil untuk wawancara maka ada yang lebih baik kualifikasinya dari Sobat Alumni.

    8. Pelamar Lain Memiliki Rekomendasi Kuat

    Biasanya jika Pelamar lain memiliki rekomendasi dari dalam perusahaan dan Sobat Belia tidak sama sekali menmilikinya, maka Sobat Belia minim kesempatan untuk bisa lanjut pada tahap wawancara.***

     

  • Alumnihubs, Bantu Lulusan Sarjana Muda Agar Tidak Tersesat Karier

    Alumnihubs, Bantu Lulusan Sarjana Muda Agar Tidak Tersesat Karier

    Rasanya bulan-bulan ini merupakan musimnya mahasiswa tingkat akhir berjibaku dengan skripsi dan tugas akhirnya. baik mahasiswa swasta maupun mahasiswa negeri, proses ini merupakan proses wajib yang pasti dilewati oleh semua mahasiswa diindonesia.

    Namun bukan itu yang menjadi fokus yang ingin dijadikan solusi, lalu apa ?

    Permasalahanya adalah ketika mahasiswa tersebut sudah lulus dari universitas, apakah mereka sudah bisa menentukan akan kemana setelah lulus, kerja dimana, dan semua fase yang disebut the real life itu akan membawanya, mau kemanakah mereka ? apakah sudah yakin mendapatkan tempat terbaik yang mereka inginkan ?

    Lulus, setelah lulus kemana, kerja dimana, kerja diperusahaan apa, kerja sebagai apa, gaji berapa, kapan ? semua pertanyaan tersebut akan datang dan dialami oleh mahasiswa yang akan lulus, terutama setelah euforia wisuda. harapannya semoga mahasiswa setelah lulus langsung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, sesuai dengan kajiannya, sesuai dengan yang mereka sukai dan lain sebagainya.

    Namun, kita kembali untuk berfikir realistis, bahwa apa yang akan kamu lakukan setelah lulus ? mau kerja di orang, atau usaha ? kebanyakan mahasiswa masih idealis dengan pertanyaan ini, pengennya mau ini itu, kerja disini dan jadi pengusaha dll, semua itu wajar saja, tak ada salahnya . namun alangkah baiknya sebagai seorang yang sudah lulus alias “Alumni” kita coba untuk berbagi pengalaman agar adik tingkat generasi selanjutnya tidak mengalami kesulitan yang kita alami, terutama dalam proses pencarian kerja.

    Permasalahan yang ada sekarang, ditinjau dari berbagai media dan statistik, menyebutkan bahwa :

    Tidak sedikit lulusan jurusan apa kerja di bidang apa, misalnya kuliah jurusan IT namun kerjanya dibagian marketing. ada juga jurusan ilmu kelautan, namun kerjanya dibidang marketing. banyak sekali ditemui bahwa jurusan apa kerja dimana yang intinya kurang sesuai dengan kuliahnya dan ilmunya. lalu apakah itu salah ? tidak juga, hal itu karena kondisi yang memaksa, jika itu memang jalan mendapatkan rizki ya tidak apa-apa.

    Namun yang akan kita bantu selesaikan adalah, bagaimana agar hal ini tidak terus berlanjut dari tahun ke tahun, kami menilai ada salah satu krisis kepribadian disini, banyak lulusan dari perguruan tinggi masih belum tau sebenarnya mereka kuliah jurusan apa untuk apa, tak banyak yang hanya mengejar gelar, namun bagaimana dengan keilmuan yang seharunya mereka cari, karena ilmulah yang sebenarnya harus dijaga bukan hanya gelar.

    Alumnihubs, peduli akan itu, alumnihubs ingin memberikan informasi mengenai GAP antara keterbatasan informasi antara lulusan baru mahasiswa dengan alumni yang sudah bekerja. faktanya, lingkungan diperkuliahan tidak sama dengan lingkungan kerja, banyak yang mengira bahwa IPK Tinggi sudah cukup untuk bekerja dengan baik, faktanya tidak sedikit mahasiswa ber IPK tinggi namun masih bertanya kenapa saya belum mendapatkan pekerjaan.

    Alumnihubs, ingin memberikan informasi mengenai bahwa sebaiknya lulusan baru yang akan menjalani ke zona pekerjaan, harus mengetahui beberapa hal. termasuk mereka harus tau apa kelebihan dan kekurangan diri mereka. Apa yang sebenarnya mereka sukai, bidang apa yang sebenarnya cocok dan bagus untuk dia, hal ini sama halnya seperti self development, atau carier development. sebagai mahasiswa, mereka harus tau bahwa dunia kerja bukan dunia main-main lagi, sebaiknya mereka lebih belajar tanggung jawab, dan mengerti apa yang harus dilakukan.