Lowongan kerja buat fresh graduate banyak dibutuhkan dan tersedia. Tapi kenapa masih banyak lulusan baru masih sulit untuk cepat dapatkan pekerjaan?
Lulus kuliah tentu menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi para mahasiswa. Setelah kurang lebih 4 tahun mengenyam bangku perkuliahan dan berhasil menyelesaikan tugas akhir, akhirnya kita berhasil menyandang gelar sarjana.
Mimpi pun berlanjut. Karena setelah lulus kuliah dan menyandang gelar, harapan selanjutnya adalah bisa cepat langsung dapat pekerjaan, hasilkan uang sendiri, membeli kendaraan baru dan rumah idaman, atau setidaknya bisa hidup mandiri.
Namun, perjuangan yang sebenarnya belum dimulai. Lulus kuliah hanyalah tahap awal menghadapi kehidupan yang sesungguhnya, yaitu dunia kerja. Perjuangan untuk mendapat pekerjaan inilah yang lebih menantang dibandingkan perjuangan untuk lulus kuliah. Sebab, tidak semua lulusan baru bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
Mengingat banyaknya pesaing yang sama-sama menginginkan posisi yang diincar. Apalagi banyak perusahaan yang hanya mau merekrut calon karyawan dengan pengalaman kerja.
Jangan dulu menyerah dan pasrah. Sebab, ada banyak kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang bagus. Berikut beberapa tip untuk para mahasiswa yang baru lulus agar bisa mendapat pekerjaan dengan lebih mudah.
1. Buat koneksi pertemanan seluas mungkin
Memperluas jaringan pertemanan adalah cara termudah untuk mendapatkan banyak informasi mengenai pekerjaan terbaru. Meski penting, namun hal ini kerap dihiraukan.
Masih banyak yang berpikir bahwa networking hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah bekerja. Padahal faktanya tanpa networking, semakin sedikit kesempatan untuk mendapat kerja karena keterbatasan sumber informasi lowongan kerja.
Jika kita tidak memiliki banyak teman di kehidupan nyata, saatnya mulai membangun koneksi melalui media sosial. Aktif di sosial media seperti LinkedIn merupakan awalan yang tepat untuk tersambung dengan koneksi baru.
Manfaatkan juga jaringan alumni kampus. Selain mendapat informasi seputar lowongan pekerjaan, kita juga punya peluang untuk direkomendasikan ke perusahaan tempat mereka bekerja.
2. Jaga reputasi di media sosial
Di zaman serba teknologi ini, tidak sedikit perekrut memanfaatkan media sosial untuk menyaring kandidat. Mereka akan melakukan riset sederhana secara online terhadap kandidat untuk mengindari hal-hal yang dihindari perusahaan. Sebelum akhirnya memilih untuk mempekerjakan kandidat tersebut. Segala aktivitas kita di media sosial akan dipantau terlebih dahulu oleh perekrut.
Jadi sebaiknya mulailah berhati-hati dalam bermain media sosial. Hindari memosting hal-hal yang tidak etis. Perbaiki juga media sosial profesional seperti LinkedIn, karena biasanya perekrut akan memulai dengan memantau media sosial profesional kita.
3. CV yang sempurna hanyalah sebuah mitos, lakukan ini sebagai penggantinya
Memang para perekrut hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk membaca CV pelamar kerja. Banyak sekali pelamar yang terlalu fokus untuk menyempurnakan CV mereka, sehingga tak jarang hasilnya malah bertele-tele. Jika sudah tahu 11 Cara Membuat Curriculum Vitae yang Menarik Perhatian agar bisa dibuat cukup ringkas dan jelas, jangan lagi mengutak-atiknya dengan menambahkan kalimat yang terlalu berbunga-bunga.
Sebagai gantinya, fokuslah pada keahlian kita. Misalnya untuk lowongan kerja fresh graduate dengan latar belakang graphic design, tampilkan karya yang pernah dibuat sebelumnya agar perekrut bisa menilai hasil kerja yang pernah dilakukan.
Bahkan lebih baik lagi jika kita memanfaatkan media sosial untuk kita menampilkan hasil karya, mengingat banyak perekrut yang menelusuri media sosial calon kandidat sebelum mempekerjakannya.
4. Persiapkan diri sebelum melakukan wawancara
Mungkin nasehat ini sudah banyak didengar. Tapi nyatanya, masih banyak yang mengabaikan hal tersebut. Bahkan riset mengatakan bahwa 42% perekrut dibuat heran akan sikap lulusan baru yang terkesan tidak siap untuk melakukan proses wawancara.
Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan riset kecil-kecilan tentang perusahaan melalui situs resmi mereka. Akan lebih baik lagi jika kita mempelajari profil calon perekrut yang akan mewawancarai kita.
Dengan belajar tentang riwayat pekerjaan mereka, kita bisa lebih “nyambung” selama wawancara. Jangan lupa juga mengecek tren terkini seputar industri pekerjaan tersebut. Dengan begitu, perekrut bisa terkesan dengan sikap kita yang menunjukkan kepedulian.
5. Manfaatkan waktu kosong untuk kembangkan keahlian
Tak sedikit para lulusan baru yang harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan pekerjaan. Di masa seperti ini, kita tidak memiliki pemasukan. Daripada menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat, sebaiknya manfaatkan momen ini untuk kembangkan keahlian. Tidak selalu pakai modal, kita bisa mendapatkan banyak pelatihan gratis yang bisa ditemukan di internet.
Misalnya kita mengincar posisi digital marketing di perusahaan. Perbanyak latihan seputar Google Adwords, dan ambil tes sertifikasi yang bisa didapatkan secara gratis. Selain menambah keahlian, sertifikasi ini bisa menambah nilai plus kita di mata perekrut.
6. Cari lowongan kerja sesuai passion
Hal terakhir yang mesti diketahui, carilah pekerjaan yang sesuai dengan minat. Kalimat ini pasti sering didengar oleh para pencari kerja, namun hanya sedikit yang mengindahkannya.
Karena tak mau terlalu lama menganggur, kemudian memilih untuk melamar setiap posisi yang tersedia. Pada akhirnya, banyak yang mengundurkan diri pada awal-awal bulan bekerja karena hal ini.
Pekerjaan yang tidak sesuai minat hanya akan membuat kita mengerjakannya dengan terpaksa, dan tentunya jika dilakukan terus-terusan, hal ini bisa membuat kita menderita. Bekerja bukan hanya seputar besaran gaji yang didapat. Ketika kita bekerja dengan passion, hasilnya tentu akan lebih sempurna.
source : cekaja.com